1. Albert Einstein
Dalam
sebuah makalah tahun 1905, Einstein menjelaskan efek fotolistrik dari
sebuah hipotesa bahwa cahaya terdiri dari partikel dengan energi sama,
dimana h adalah konstanta yang dikenal sebagai konstanta plack. Ini
merupakan penjelasan Planck terhadap cahaya. Persamaan Einstein kemudian
diuji secara eksperimen pleh Millikan pada tahun 1916. pada tahun 1905,
Einstein memberikan penjelasan tentang gerak Brown dengan menggunakan
teori kinetik, dia menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh tumbukan
acak dari molekul. Einstein selanjutnya menurunkan suatu persamaan yang
menyatakan bahwa suspensi dari partikel secara eksponensial menurun dari
bawah ke atas.Einstein kemudian mengembangkan relativitas umum,
yang menyatakan bahwa percepatan itu seragam dan medan gravitasi adalah
setara, pernyataan tersebut dikenal sebagai prinsip kesetaraan
gravitasi. Teori relativitas umum menggunakan banyak kalkulus tensor
Ricci-Curbastro’s.
2. Sir Issac Newton
Di dalam buku pertama prinsipia, Newton membuat tiga hukum gerak yang
sekarang dikenal sebagai hukum Newton (hukum inersia, aksi dan reaksi,
dan percepatan proporsional). Buku kedua dibuat untuk filosofi baru
ilmiah Newton yang menggantikan Cartesianisme. Dan pada Akhirnya, Buku
ketiga yang terdiri dari aplikasi dinamika, termasuk penjelasan untuk
pasang surut dan teori gerakan bulan. Untuk menguji hipotesis gravitasi
universal, Newton menulis Flamsteed untuk menanyakan apakah Saturnus
sebagai bagian Astronomi telah diamati.. Flamsteed menjawab bahwa efek
tersebut memang telah diamati, dan itu diprediksi dengan perhitungan
Newton yang telah ada. persamaan Newton lebih lanjut digunakan untuk
mengamati bentuk bumi. persamaan Newton juga menggambarkan pergerakan
bulan serta meramalkan kembalinya komet Halley.
3. James Clerk Maxwell
Rumusan Maxwell tentang listrik dan magnet telah diumumkan dalam A
Treatise on Electricity and Magnetism (1873), yang mencakup rumusan yang
sekarang dikenal sebagai persamaan Maxwell. Maxwell juga menunjukkan
bahwa persamaan implisit diperlukan dengan adanya gelombang
elektromagneti yang memiliki kecepatan sama dengan kecepatan cahaya. Dia
juga mengusulkan teori fisika tentang eter. Dengan Clausius, ia
mengembangkan teori kinetik gas. Dalam “Ilustrasi Teori dinamis Gas”
(1860), ia menunjukkan distribusi kecepatan molekul dalam studiNya
tentang teori kinetic. Dalam percobaannya Dia bisa membuat aliran panas
dari benda dingin ke satu panas dengan membuka pintu setiap kali molekul
dengan pendekatan di atas rata-rata energi kinetik dari benda dingin,
atau di bawah rata-rata pendekatan energi kinetik dari tubuh panas, lalu
cepat-cepat menutupnya. Proses ini tampaknya melanggar hukum kedua
termodinamika, tetapi Maxwell bisa menunjukkan bahwa hukum kedua
termodinamika adalah hukum statistik yang menggambarkan sifat dari
sejumlah besar partikel.
4. Stephen William Hawking
Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal
untuk mempelajari astronomi. Ia memilih pergi ketika mengetahui bahwa
mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih
tertarik pada teori daripada observasi. Hawking lalu masuk ke Trinity
Hall, Cambridge. Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi. Segera
setelah tiba di Cambridge, gejala sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
yang akan membuatnya kehilangan hampir seluruh kendali neuromuskularnya
mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur
sendiri. Suaranya menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti
oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena
penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak
dapat berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang
memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah
komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer’.
5. Charles Coulomb
Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan
diketemukannya bahwa muatan tersebut hanya ada pada permukaan benda.
Didapatkannya pula bahwa daya magnet juga mengikuti hukum kuadrat
terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya ditemukan juga
oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish baru terbit tahun pada tahun
1879. Penemuan Coulomb yang memastikan adanya hubungan antara
kelistrikan dan magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian rsted
serta Simon Poisson. Dan ini menjadi dasar penelitian elektrodinamika
oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya menunjukkan orisinalitas dan
penelitian yang teliti serta tekun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar